Sahabat.............
Apa
yang terlintas dalam benak kamu, ketika kamu mendengar kata ISLAM?
Apakah hanya sebatas Islam itu sholat, tilawah, dan puasa saja?
Salah
besar jika menganggap Islam sesempit itu. Islam sempurna dan
menyeluruh. Islam itu tidak hanya menganjurkan untuk belajar ilmu agama
saja, tapi Islam juga menganjurkan kita untuk belajar ilmu pengetahuan.
Islam adalah agama yang peduli dengan perkembangan IPTEK.
Seperti ayat Alqur’an yang pertama kali turun Q.S.Al-Alaq : 1-5, Allah berfirman:
“Bacalah
dengan menyebut nama Tuhan-Mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, Tuhan-Mu lah yang Maha Pemurah.
Yang mengajakan manusia dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. “
Gejolak Islamisasi Science
Sahabat, pernah mendengar istilah islamisasi science?
Pada saat umat Islam menapak abad 15 Hijriyah, ada upaya untuk
membangkitkan kembali beragai macam prestasi yang penah diraih beberapa
abad sebelumnya. Momen itu juga yang coba digunakan untuk menggali
kembali salah satu capaian umat Islam yang monumental dalam budaya
keilmuan yang sangat tinggi serta sumbangan yang pernah diberikan pada
ilmu pengetahuan. Ya Islam pernah memimpin dunia ini dalam segala
kebaikan, termasuk ilmu pengetahuan.
Ontologi
Kajian ontologi ini membahas tentang objek dari ilmu pengetahuan.
Gambaran tentang obyek pengetahuan ini biasa digambarkan dengan
pernyataan seorang guru besar di Jepang “ Butsurigaku wa goritekina mono
fugoritekina mono, tatoeba kamisama no sonzai, wa butsurigaku no
manaita ninosete wa ikenai.” Ungkapan dalam negeri sakura tersebut
berarti “ Obyek ilmu fisika adalah hal – hal yang logis. Hal-hal yang
tidak logis, misalnya keberadaan Tuhan, tidak boleh dimasukkan ke dalam
ilmu fisika.”
Itulah gambaran ilmu barat. Pada ilmu pengetahuan barat, obyek atau
realitas dibatasi pada hal-hal yang bersifat materi. Sedang dalam Islam,
selain materi, maka yang non materi termasuk pengetahuan yang harus
dipelajari ole seorang muslim. Misalkan Ma’rifatullah (mengenai Allah).
Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang membehas tentang metodologi.
Di dalam ilmu pengetahuan barat, satu-satunya cara mendapatkan ilmu
pengetahuan adalah melalui metode ilmiah yang ditopang oleh dua tiang
utamanya : rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme dipelopori oleh Rene
Descartes (1596-1650) yang mengatakan bahwa sumber ilmu pengetahuan
adalah rasio.
Aksiologi
Aksiologi adalah kajian yang menyangkut tujuan. Didalam wilayah kajian
ini dibahas tentang manfaat dan mudhorot yang dapat ditimbulkan oleh
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan barat dimanfaatkan untuk sekadar
keuntungan yang bersifat materi dan duniawi.
Islam mempunyai tujuan yang jelas dari ilmu pengetahuan. Dalam Islam,
ilmu pengetahuan mempunyai fungsi untuk memperkuat keimanan kepada Allah
serta digunakan untuk meningktatkan kesejahteraan manusia.
Oleh karena itu, mari kita menjadi orang – orang yang berilmu
yang menguasai keilmuan masing – masing secara mendalam, kemudian kita
berjuang agar ilmu kembali pada tujuan Sang Pencipta Ilmu, Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar